Jenis-Jenis Data dan Cara Bacanya

Waktu mulai belajar data, saya sempat bingung banget. Semua orang ngomongin data kuantitatif, data kualitatif, structured data, unstructured data… rasanya kayak belajar bahasa alien.

Tapi setelah pelan-pelan paham, ternyata pembagian jenis data ini nggak serumit kedengarannya.

Yuk kita bahas satu per satu, dengan contoh sehari-hari biar lebih nyantol.

Data Kualitatif (Qualitative Data)

Apa itu?
Data yang sifatnya deskriptif, bukan angka.
Biasanya menggambarkan kategori, sifat, atau ciri suatu hal.

Contoh:

  • Warna mobil: merah, biru, hitam

  • Jenis kopi: arabika, robusta, liberika

  • Review film: “Bagus banget!”, “Biasa aja”, “Kurang suka”

Cara bacanya:

  • Cocok dibaca lewat persentase kategori.

  • Bisa divisualisasikan dengan pie chart atau bar chart untuk tahu kategori mana yang paling dominan.

Data Kuantitatif (Quantitative Data)

Apa itu?
Data yang berupa angka dan bisa diukur.

Jenisnya ada dua:

  • Diskrit (Discrete) → angka bulat, nggak ada pecahan.
    Contoh: jumlah anak dalam keluarga, jumlah kursi di ruangan.

  • Kontinu (Continuous) → bisa punya pecahan/desimal.
    Contoh: tinggi badan, berat kopi dalam gram, suhu udara.

Cara bacanya:

  • Bisa dihitung rata-rata, median, maksimum, minimum.

  • Visualisasi bisa pakai histogram, line chart, scatter plot.

Data Terstruktur (Structured Data)

Apa itu?
Data yang rapi dan punya format jelas, biasanya disimpan di tabel (baris & kolom).
Contohnya data penjualan di Excel atau database.

Cara bacanya:

  • Bisa langsung diolah pakai spreadsheet (Excel, Google Sheets) atau SQL.

  • Ideal buat analisis cepat karena formatnya konsisten.

Data Tidak Terstruktur (Unstructured Data)

Apa itu?
Data yang nggak punya format tabel.
Contoh:

  • Foto

  • Video

  • Audio rekaman

  • Chat WhatsApp

  • Posting media sosial

Cara bacanya:

  • Butuh alat khusus (image recognition, text mining, AI).

  • Biasanya diubah dulu jadi data terstruktur sebelum dianalisis.


Data Semi Terstruktur (Semi-Structured Data)

Apa itu?
Data yang punya struktur sebagian.
Biasanya ada format, tapi lebih fleksibel dari tabel.

Contoh:

  • File JSON

  • XML

  • Email (ada header & isi pesan)

Cara bacanya:

  • Cocok dibaca dengan program atau tools parsing data.

  • Sering dipakai di integrasi sistem.

🔍 Tips Membaca Data Buat Pemula

  1. Kenali tipe datanya dulu sebelum mulai analisis.
    Ini penting biar tahu metode baca dan visualisasi yang tepat.

  2. Gunakan visualisasi sederhana.
    Pie chart, bar chart, atau line chart udah cukup buat awal.

  3. Jangan cuma lihat angka mentah.
    Selalu cari cerita di balik data — apa yang ingin dia tunjukkan?

Memahami jenis data itu seperti mengenali bahan masakan sebelum mulai memasak. Kalau tahu bahannya, kita jadi tahu cara mengolahnya.

Sekarang, kalau ada orang ngomong “Ini datanya kualitatif, diskrit” atau “Kita perlu analisis data tidak terstruktur dari sosial media”, kamu udah punya gambaran jelas maksudnya.















Comments

Popular posts from this blog

Mengintegrasikan Front-End dan Back-End dengan GraphQL

Dampak AI bagi Front-End dan Back-End Programmer: Ancaman atau Peluang?

Bahasa Pemrograman yang Wajib Dipelajari di 2025 dan Manfaatnya untuk Karier Anda