Posts

Showing posts from May, 2025

Big Data Technologies You Should Know in 2025: Hadoop , Spark , Kafka

Image
Gambar: Mika Baumeister, "Big Data", Unsplas h Pendahuluan: Mengapa Big Data Semakin Penting di 2025 Di era digital yang semakin canggih, jumlah data yang dihasilkan setiap detik semakin besar dan kompleks. Dari aktivitas media sosial hingga transaksi finansial, data mengalir dalam volume besar dari berbagai sumber dan dalam format yang berbeda. Hal inilah yang dikenal sebagai  Big Data . Pada tahun 2025, perusahaan tidak hanya fokus pada pengumpulan data, tetapi juga pada bagaimana menganalisis dan mengambil keputusan dari data tersebut. Di sinilah peran teknologi Big Data menjadi sangat vital. Tiga teknologi besar yang mendominasi dunia Big Data adalah  Hadoop ,  Apache Spark , dan  Apache Kafka . Artikel ini akan membahas secara mendalam ketiga teknologi tersebut, fungsinya, cara kerjanya, serta alasan mengapa Anda harus mengenalnya jika ingin sukses di industri data tahun 2025.

Mengapa Setiap Developer Harus Memahami DNS, HTTP, dan TCP/IP?

Image
Gambar: Caspar Camille Rubin, "HTTPS", Unsplash Pendahuluan Dalam dunia pengembangan perangkat lunak yang semakin kompleks, pemahaman terhadap teknologi jaringan bukan lagi sekadar nilai tambah — melainkan sebuah keharusan. Tiga konsep utama yang mendasari komunikasi internet saat ini adalah  DNS (Domain Name System) ,  HTTP (HyperText Transfer Protocol) , dan  TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) . Bagi sebagian developer, mungkin hal-hal ini terdengar seperti urusan sysadmin atau engineer infrastruktur. Namun, memahami cara kerja DNS, HTTP, dan TCP/IP dapat memberikan  keuntungan besar  dalam membangun aplikasi yang  efisien, aman, dan scalable . Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam  mengapa setiap developer — baik front-end, back-end, fullstack, maupun mobile — wajib memahami dasar-dasar DNS, HTTP, dan TCP/IP.

Apa Itu Zero Trust Security dan Mengapa Penting di Era Cloud?

Image
Gambar: FlyD, "Security", Unsplash Kenapa Zero Trust Jadi Topik Panas? Model keamanan tradisional berbasis perimeter—seperti VPN dan firewall—berangkat dari asumsi "jika kamu di dalam jaringan, kamu dipercaya". Di era cloud dan remote work, asumsi ini semakin usang. Sebuah laporan Financial Times menyebut 94% perusahaan mengalami serangan siber serius, sementara regulasi seperti NIS2, DORA, dan CIRCIA menuntut model keamanan yang lebih adaptif ft.com . Zero Trust muncul sebagai paradigma keamanan yang menekankan: “Jangan percaya siapapun, verifikasi terus-menerus” . Ini menjadi pondasi penting menjawab tantangan era cloud yang terbuka dari berbagai arah. Definisi Zero Trust: Tak Ada Kepercayaan Implisit Menurut Google Cloud, Zero Trust berarti tidak ada orang atau perangkat yang dipercaya secara otomatis—baik di dalam maupun di luar jaringan en.wikipedia.org +2 cloud.google.com +2 cloud.google.com +2 . Setiap akses harus lolos verifikasi identitas, otorisasi berba...

Tantangan di Balik Kecerdasan ChatGPT: Apa Itu CDN dan Bagaimana Cara Meningkatkan Performa Website Anda?

Image
Gambar: Solen Feyissa, "ChatGPT", Unsplash Tantangan Teknologi dalam Layanan AI seperti ChatGPT Layanan seperti ChatGPT melibatkan jutaan permintaan dari seluruh dunia setiap harinya. Untuk memberikan jawaban dalam hitungan detik, sistem di balik layar harus mampu memproses data besar ( big data ), menjalankan model AI berat, dan mengirim hasilnya kembali ke pengguna dengan cepat. Berikut beberapa tantangan utama di balik teknologi seperti ChatGPT: 1.  Kecepatan Respons Global Pengguna ChatGPT berasal dari berbagai benua—Asia, Amerika, Eropa, hingga Afrika. Permintaan dari lokasi yang jauh dari server pusat akan menimbulkan  latensi  atau keterlambatan. Inilah tantangan besar yang harus dipecahkan, dan salah satu solusinya adalah dengan menggunakan CDN. 2.  Skalabilitas Tinggi Ketika terjadi lonjakan pengguna secara tiba-tiba, sistem harus tetap bisa melayani permintaan dengan stabil tanpa crash. Hal ini memerlukan infrastruktur yang bisa  diskalakan secara hori...

Skalabilitas Database: Penjelasan Lengkap Horizontal vs Vertical Scaling Beserta Studi Kasus Nyata

Image
Gambar: Adi Goldstein, "Database", Unsplash Pendahuluan Dalam era digital saat ini, aplikasi menghasilkan dan mengonsumsi data dalam jumlah yang sangat besar. Seiring pertumbuhan jumlah pengguna dan kompleksitas sistem, database harus mampu menangani lebih banyak permintaan, kueri, serta beban data tanpa mengorbankan performa. Di sinilah konsep  scaling (skala)  menjadi sangat penting. Secara umum, terdapat dua pendekatan utama dalam scaling database, yaitu: Vertical Scaling (Skala Vertikal) Horizontal Scaling (Skala Horizontal) Keduanya bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan menjaga ketersediaan sistem, tetapi memiliki pendekatan, biaya, dan tantangan yang sangat berbeda. Dalam artikel ini, kamu akan belajar: Apa itu vertical dan horizontal scaling Kelebihan dan kekurangan masing-masing pendekatan Studi kasus nyata di berbagai industri Cara memilih strategi scaling yang tepat untuk aplikasimu

Apa Itu Data Lake dan Perbedaannya dengan Data Warehouse?

Image
Gambar: Guillermo Ruiz, "Data Warehouse", Unsplash Memahami Data Lake 🎯 Data Lake adalah repositori besar yang menyimpan seluruh jenis data dalam format mentahnya —terstruktur, semi-terstruktur, dan tidak terstruktur seperti log, gambar, video, atau JSON—tanpa perlu transformasi sebelumnya reddit.com +7 blog.kazee.id +7 sis.binus.ac.id +7 . Karakteristik Utama: Schema-on-read : skema data dibuat saat dibaca, bukan saat ditulis aws.amazon.com +4 techesi.com +4 sis.binus.ac.id +4 . Fleksibel & scalable : mudah menampung berbagai format dan volume data yang besar . Biaya efisien : penyimpanan raw file format (parquet, CSV) cenderung murah aws.amazon.com +12 blog.kazee.id +12 sis.binus.ac.id +12 . Ekosistem analitik : mendukung teknologi seperti Spark, Hive, dan berbagai framework ML reddit.com +2 ibm.com +2 reddit.com +2 . Manfaat Praktis: Eksplorasi data secara bebas Pelatihan model machine learning Visualisasi atau audit pasca transformasi azure...

Bagaimana Data Analyst Membantu E-Commerce Meningkatkan Penjualan?

Image
Gambar: Campaign Creators, "Data Analyst", Unsplash Dalam era digital yang kompetitif, e-commerce tidak hanya bergantung pada produk dan harga yang kompetitif, tetapi juga pada pemanfaatan data secara efektif.  Data analyst memainkan peran krusial dalam mengubah data mentah menjadi wawasan yang dapat ditindaklanjuti, membantu bisnis e-commerce meningkatkan penjualan, efisiensi operasional, dan kepuasan pelanggan. Peran Utama Data Analyst dalam E-Commerce 1. Memahami Perilaku Pelanggan Data analyst menganalisis perilaku pelanggan untuk memahami preferensi, kebiasaan belanja, dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian.   Dengan alat seperti Google Analytics dan Mixpanel, mereka dapat mengidentifikasi pola perilaku yang membantu dalam segmentasi pasar dan personalisasi pengalaman pelanggan.   Sekolah Stata Medium +1 DQLab +1 2. Optimasi Kampanye Pemasaran Melalui analisis data, data analyst dapat mengevaluasi efektivitas kampanye pemasaran, mengidentifikasi salu...